Antusias Mahasiswa Prodi Ilmu Hadis Unjuk Prestasi dalam Kelas Menulis Ilmiah Bertema Ekologi dan Warisan Lokal

 

Fushpi Semakin Melesat – Palembang, 19 Mei 2025 – Mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis kembali menunjukkan kiprahnya dalam dunia akademik dengan keterlibatan aktif mereka dalam Kelas Menulis Karya Ilmiah yang diselenggarakan oleh komunitas Atlas. Kegiatan bertema “Dialog Agama dan Warisan Lokal: Respon terhadap Isu Ekologi Nusantara” ini menjadi ruang pelatihan menulis yang sekaligus membuka cakrawala baru bagi mahasiswa untuk memahami hubungan antara teks keislaman, kearifan lokal, dan isu lingkungan. Bertempat di Ruang Munaqosyah Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai program studi, namun keterlibatan mahasiswa Ilmu Hadis tampak menonjol baik sebagai peserta maupun penyelenggara. Semangat akademik mereka menandai keinginan kuat untuk berkontribusi lebih luas melalui tulisan ilmiah yang kontekstual dan bernas.

Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Dekan I, Dr. Nur Fitriyana, M.Ag., yang dalam sambutannya menekankan bahwa tradisi literasi di kalangan mahasiswa harus dibangun di atas dasar kesadaran sosial dan etika keilmuan. Menurut beliau, penulisan karya ilmiah bukan hanya tentang menyusun kata, tetapi juga menyuarakan tanggung jawab terhadap realitas yang dihadapi masyarakat, termasuk krisis lingkungan dan erosi budaya lokal. Sambutan tersebut memberikan kerangka berpikir yang kuat bagi para peserta, khususnya mahasiswa Ilmu Hadis, dalam melihat urgensi integrasi antara ilmu keislaman dan isu-isu global seperti ekologi. Kehadiran beliau juga memperkuat dukungan kelembagaan terhadap kegiatan literasi mahasiswa yang berbasis tema-tema lokal dan aktual.

Menambah semangat kegiatan, Kaprodi Ilmu Hadis, Hedhri Nadhiran, M.Ag., turut hadir untuk memberikan dukungan langsung kepada mahasiswa bimbingannya. Kehadirannya menandai komitmen Prodi Ilmu Hadis dalam mendorong pengembangan kapasitas menulis mahasiswa, bukan hanya dalam ranah tekstual hadis, tetapi juga dalam bentuk artikulasi ilmiah yang mampu menjawab isu-isu kontemporer. Beliau turut menyampaikan pentingnya menjadikan teks hadis sebagai sumber etika sosial dan lingkungan, yang harus dibaca secara kreatif dan kontekstual oleh mahasiswa. Dengan demikian, pelatihan ini menjadi bagian dari strategi pembelajaran yang mengaitkan nash dengan realitas sosial dan budaya masyarakat Nusantara.

Keterlibatan mahasiswa Ilmu Hadis tidak berhenti pada peran sebagai peserta. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Hari Nur Evendi, mahasiswa Ilmu Hadis semester empat, yang dipercaya sebagai ketua pelaksana. Di bawah koordinasinya, tim panitia yang terdiri dari mahasiswa berbagai prodi termasuk Tasawuf dan Psikoterapi serta Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir berhasil menciptakan suasana pelatihan yang kondusif dan inspiratif. Hari menunjukkan bahwa mahasiswa Ilmu Hadis mampu memimpin kegiatan akademik dengan baik dan profesional. Pengalaman ini tidak hanya menjadi ajang latihan organisasi, tetapi juga sarana mengembangkan jejaring intelektual antarprodi dalam rangka memajukan studi-studi Islam yang lebih relevan dengan kebutuhan zaman.

Sebagai peserta, mahasiswa Ilmu Hadis menunjukkan partisipasi aktif dalam setiap sesi pelatihan. Beberapa nama yang tercatat mengikuti kegiatan ini antara lain Alfi Syahrin Ramadhan, Ayu Maharani, Mohammad Sidik Adamalik, Septa Herlina, Laila Rahmadani Aziza, dan Mumtazah Azzahra. Kehadiran mereka mencerminkan antusiasme mahasiswa dalam mengembangkan keterampilan menulis ilmiah yang berbasis keilmuan Islam. Meskipun belum semua dari mereka berpengalaman menulis karya ilmiah yang terpublikasi, keikutsertaan dalam kegiatan ini menjadi langkah awal yang strategis untuk melahirkan generasi penulis muda dari kalangan Ilmu Hadis.

Pelatihan ini tidak hanya menitikberatkan pada aspek teknis penulisan ilmiah seperti struktur dan gaya bahasa, tetapi juga pada pengayaan perspektif tematik. Para pemateri mendorong peserta untuk menulis dengan kesadaran akan krisis lingkungan dan potensi warisan lokal sebagai bagian dari solusi. Mahasiswa Ilmu Hadis, dengan bekal kajian terhadap hadis-hadis Nabi, didorong untuk membaca ulang teks keagamaan dari kacamata ekologi dan kebudayaan lokal. Diskusi yang terjadi selama kegiatan banyak membuka ruang interpretasi baru terhadap teks-teks keislaman, dan memberikan pemahaman bahwa nilai-nilai Islam bisa bersanding dengan kearifan lokal dalam membangun masa depan yang lestari.

Atlas sebagai penyelenggara berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi pemantik bagi gerakan literasi mahasiswa yang lebih inklusif dan kontekstual. Mahasiswa Ilmu Hadis, dengan kompetensinya dalam menafsirkan teks klasik, diharapkan dapat mengambil peran lebih besar dalam wacana keilmuan Islam yang menyentuh persoalan sosial dan ekologis. Pelatihan ini bukan hanya tentang menulis untuk memenuhi tugas kuliah, tetapi tentang membangun tradisi intelektual yang bersumber dari Islam dan menyapa realitas zaman. Harapannya, tulisan-tulisan mahasiswa Ilmu Hadis ke depan dapat memberi kontribusi nyata dalam menyuarakan nilai-nilai profetik yang ramah lingkungan dan berakar pada budaya Nusantara. (HNE)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *