FUSHPI Semakin melesat – Kamis, 12 Juni 2025 menjadi hari yang berkesan bagi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, khususnya bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Hadis. Pada hari itu diselenggarakan Workshop Entrepreneurship yang dirancang untuk menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan mahasiswa. Kegiatan ini bertujuan memperluas wawasan dan meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam dunia bisnis modern. Mahasiswa Prodi Ilmu Hadis menjadi salah satu peserta terbanyak dan menunjukkan antusiasme luar biasa. Mereka tidak hanya hadir sebagai pendengar, tetapi juga aktif berdiskusi dan menyerap materi dengan penuh semangat. Dekan Fakultas, Bapak Abu Mansur, M.Pd.I, dalam sambutannya menekankan pentingnya kedisiplinan dalam meraih kesuksesan. Beliau mengingatkan mahasiswa agar tidak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan emas seperti ini. Menurut beliau, masa depan tidak hanya ditentukan oleh ilmu agama, tetapi juga oleh kreativitas dan kerja nyata. Harapannya, kegiatan ini menjadi tonggak perubahan yang membawa fakultas ke arah yang lebih maju dan mandiri. Dengan penuh optimisme, beliau membuka acara ini secara resmi.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sambutan penuh inspirasi dari Drs. H. Raden Wijaya, M.Si., Ph.D, yang juga disambut meriah oleh para mahasiswa, terutama dari Ilmu Hadis. Beliau membuka dengan semangat melalui sapaan “Salam enterpreneur!” yang langsung direspon antusias oleh para peserta. Dalam pesannya, beliau menekankan pentingnya mengubah pola pikir tentang uang dan pekerjaan. Menurutnya, orang miskin bekerja untuk uang, sementara orang kaya menjadikan uang bekerja untuk mereka. Pemikiran ini menggugah semangat mahasiswa untuk berinovasi dan berani mengambil langkah berbeda. Beliau juga memperlihatkan video pendek yang menggambarkan bagaimana teknologi bisa menjadi tantangan bagi manusia. Oleh karena itu, beliau menekankan pentingnya adaptasi, strategi, dan keterampilan digital dalam dunia enterpreneur saat ini. Mahasiswa Ilmu Hadis diharapkan tidak hanya mahir dalam teks dan hadis, tetapi juga mampu membaca zaman dan menanggapi tantangan ekonomi global. Sambutan beliau memberikan energi baru yang memperkuat semangat mahasiswa untuk terus belajar dan berkembang. Mahasiswa tampak semakin termotivasi setelah sesi tersebut.
Selanjutnya, Bapak Hedhri Nadhiran, M.Ag., turut memberikan motivasi dengan membagikan kisah sukses dari perusahaan yang telah berkembang pesat dan memiliki banyak cabang. Beliau memberikan penekanan khusus kepada mahasiswa Ilmu Hadis agar tidak merasa bahwa bidang keilmuan mereka terbatas pada dunia dakwah atau akademik saja. Justru, menurutnya, keilmuan hadis dapat menjadi pondasi moral dan nilai dalam membangun enterpreneurship Islami. Beliau mendorong mahasiswa untuk membuktikan bahwa lulusan Ilmu Hadis juga mampu bersaing dalam dunia usaha. Kedisiplinan, keberanian, dan ketekunan menjadi modal utama untuk menciptakan usaha yang unggul. Beliau yakin bahwa Prodi Ilmu Hadis memiliki potensi besar untuk melahirkan pengusaha muda yang beretika dan bermoral tinggi. Dengan semangat itu, mahasiswa tampak semakin percaya diri dan aktif menyimak setiap materi yang disampaikan. Workshop ini menjadi ruang refleksi sekaligus tempat mereka menyalakan mimpi besar untuk masa depan. Tidak sedikit mahasiswa Ilmu Hadis yang menyampaikan ketertarikan untuk memulai bisnis syariah berbasis digital setelah acara ini. Semangat baru itu terlihat jelas dalam wajah mereka.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi motivasi dari perwakilan The Wijaya Institut, yang menekankan bahwa menjadi pengusaha tidak selalu membutuhkan modal besar. Menurutnya, cukup dengan HP, kuota internet, dan niat yang kuat, seseorang sudah bisa mulai membangun bisnis. Saran ini disambut baik oleh mahasiswa Ilmu Hadis yang selama ini berpikir bahwa usaha membutuhkan dana besar. Ia menekankan bahwa cara menjadi sukses adalah dengan membangun mindset positif dan terus meng-upgrade skill. Mahasiswa perlu membuka pikiran dan tidak takut mencoba hal-hal baru yang sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dalam suasana yang penuh semangat, mahasiswa Prodi Ilmu Hadis menunjukkan partisipasi aktif dengan bertanya dan berdiskusi. Sebagai penutup yang penuh kekhidmatan, Hari Nur Evendi, salah satu mahasiswa Ilmu Hadis, memimpin doa. Doa tersebut menggema penuh harapan agar kegiatan ini membawa keberkahan dan membuka jalan kesuksesan bagi seluruh peserta. Dengan suara tenang dan lantang, Hari membawa suasana menjadi khusyuk. Mahasiswa yang hadir pun menutup acara dengan semangat baru dan tekad untuk menjadi pengusaha muslim yang unggul. Workshop ini pun menjadi titik awal perjalanan mereka menuju masa depan yang lebih cerah. (Hari Nur Evendi)