HARI KEDUA KELAS MENULIS PRODI ILMU HADIS KHUSUS ANGKATAN 2019

Rabu (25/05/2022) Hari Kedua Kelas Menulis Program Studi Ilmu Hadis, Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, UIN Raden Fatah Palembang. Di hari kedua ini para peserta belajar tahap kedua (Hasil Penelitian Terdahulu), tahap ketiga (Kerangka Berpikir), dan tahap keempat (Metode Penelitian) dalam tahapan pembuatan artikel/jurnal.

Pemaparan materi ini juga disaksikan langsung oleh Kaprodi ILHA (Almunadi, M.A), Pengurus Jurnal el-Sunnah (Muhamad Takrip, M.Pd.I), Mentor ILHA dan para peserta Kelas Menulis ILHA.

Materi kedua dan ketiga disajikan oleh (Syahla Berta Aulia) yang membahas tentang Hasil Penelitian Terdahulu dan Kerangka Berpikir. Ia menjelaskan bahwa kedua tahap ini adalah hal yang tidak boleh terlewatkan dalam pembuatan artikel/jurnal. Ia juga menerangkan cara mencari penelitian terdahulu dengan menggunakan google scholar. Kerangka berpikir yang baik adalah kerangka berpikir yang mengacu pada topik dalam artikel yang akan disajikan. Ia menerangkan bahwa kerangka berpikir ini merupakan sebuah kerangka yang disusun melalui hasil pikiran yang akan disajikan ke dalam pembahasan nantinya.

Materi keempat yang disajikan oleh (Titik Kurniawati), ia menjelaskan tentang cara membuat metode penelitian di dalam sebuah artikel. Ia menyatakan beberapa metode yang bisa digunakan dalam pembuatan artikel, seperti penelitian kualitatif dan kuantitatif, dengan menggunakan metode observasi, studi pustaka,studi kasus, interview, dll, dan ia menambahkan bahwa di Prodi Ilmu Hadis memang cenderung melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Tambahan dari (Muhamad Takrip) bahwasannya penelitian kualitatif tidak hanya ditinjau dari studi pustaka saja tapi bisa juga dengan studi lapangan, kita meneliti terjun ke lapangan, sehingga kita bisa mendapatkan suatu hipotesa serta jika menggunakan studi lapangan ini sebenernya bisa meminimalisir turnitin. Peserta (Muhammad Rizki Widiyanto) juga bertanya terkait metode yang dipakai dalam meneliti lapangan yang dimaksud dengan studi lapangan, dan apakah boleh menggunakan dua metode dalam sebuah penelitian. Pertanyaan ini kemudian dijawab oleh (Muhamad Takrip, M.Pd.I) bahwa sebuah penelitian cukup menggunakan satu metode saja yang akan dijadikan metode penelitian agar lebih terkesan rapi, dan analisa dari artikelnya itu yang perlu diterapkan. Kemudian, (Titik Kurniawati) juga ikut menambahkan bahwa studi lapangan adalah sebuah penelitian yang bersifat kualitatif yang  cenderung ke lapangan untuk mencari sumber datanya. ATLAS Prodi ILHA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *